Berita Terkini

Integritas Harga Mati

KPU-SITUBONDO. Diskursus integritas Penyelenggara Pemilu terus menjadi topik perbincangan yang menarik di kalangan masyarakat. Pasalnya syarat terwujudnya demokrasi elektoral yang bermutu dan kredibel adalah integritas Penyelenggara sebagai conditio sine qua non. “satu sisi integritas itu adalah kemandirian. Artinya KPU tidak bisa didikte dan ditekan oleh siapapun dan dengan cara apapun. KPU hanya tunduk dan patuh pada ketentuan peraturan perundangan kepemiluan yang berlaku”. Ujar Imam Nawawi Divisi Sosdikli Parmas KPU Kabupaten situbondo saat menjadi narasumber pada acara Talkshow di Radio GOS FM Situbondo, Rabu (08/01/2020) hari ini.

Acara Talkshow interaktif yang digagas oleh SOMASI (Situbondo Mencari Solusi) ini menghadirkan tiga narasumber. Imam Nawawi dari KPU Situbondo, Slamet dari Bawaslu Situbondo dan aktivis NGO Eko Febriyanto dari LSM Siti Jenar. Dialog interaktif yang bertema “Netralitas Penyelenggara Pemilukada dan Krisis Kepercayaan Masyarakat” yang dimoderatori oleh Direktur SOMASI, Inung Kian Santang ini berlangsung gayeng selama dua jam dan masyarakat pun dapat ikut sumbangsih pemikiran dan pertanyaan melalui telpon interaktif.

Dalam presentasinya Nawawi menjalaskan bahwa minimal ada enam syarat yang harus dipenuhi untuk mewujudkan pemilihan yang berintegritas. Yakni, adanya kepastian hukum dan regulasi yang jelas dan tegas, Profesionalitas dan integritas Penyelenggara, ketaatan dan kepatuhan peserta pemilihan pada aturan main (regulasi), pemilih yang cerdas dan partisipastif, adanya netralitas birokrasi, dan tidak adanya aksi-aksi premanisme seperti intimidasi dan tindakan kekerasan. “oleh sebab itu ayo bersama wujudkan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Situbondo tahun 2020 yang aman, damai dan kondusif”. Ajak Komisioner KPU Situbondo yang juga mantan Panwaslu Kabupaten ini.

Sementara itu Eko Febriyanto banyak mengkritisi kebijakan-kebijakan terkait tahapan Pemilukada yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh KPU dan Bawaslu. “kami akan mengambil bagian penting dalam proses demokratisasi ini di Situbondo. Oleh sebab itu kritik tajam kami kepada penyelenggara Pemilu terutama pada Bawaslu harus dipahami secara positif dan konstruktif”. Ujar pria kharismatik yang dikenal tegas dan pedas dalam kritik-kritiknya ini.

“oleh karena itu, kami akan pasang telinga untuk memantau setiap tahapan dalam proses penyelenggaraan pemilukada ini. Terutama netralitas dan integritas Penyelenggara (KPU dan Bawaslu) menjadi fokus perhatian kami. Bukan hanya bagi KPU integritas adalah harga mati. Tetapi bagi kita semuanya, kometmen berdemokrasi yang terwujud dalam sikap integritas adalah harga mati”. Pungkasnya.

 

Penulis : Nw

Editor : Tim Editor

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 41 kali