Berita Terkini

Gogot ; KPU-Bawaslu Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

kab-situbondo.kpu.go.id - Barnas, lugas dan jenaka. Ini kesan setiap orang yang mengikuti presentasi Gogot Cahyo Baskoro Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Jawa Timur. "Bagaikan dua sisi mata uang, KPU-Bawaslu tidak bisa dipisahkan dan ditakdirkan untuk saling melengkapi. Terkadang KPU diatas Bawaslu dibawa sesuai peran yang diberikan perundangan. Tetapi saya kurang setuju dengan perumpamaan atas-bawah seperti ini. Khawatir orang salah menafsirkan". Ungkap Gogot disertai cekikikan khasnya yang lepas. Para audiens pun terpingkal-pingkal memahami joke-jokenya.
Hal tersebut disampaikan Gogot pada Rapat Evaluasi gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan penyiaran dan iklan kampanye Pemilu 2019 di hotel Majapahit Surabaya Senin (09/12/19) hari ini.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Bawaslu Provinsi Jawa Timur ini menghadirkan Gogot Cahyo Baskoro komisioner KPU Provinsi Jawa Timur sebagai narasumber dan mengundang Divisi Sosdiklih Parmas KPU kabupaten/kota se-Jawa timur.
Seperti biasa dalam setiap presentasinya, pria yang sudah dua periode menjabat sebagai Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Jawa Timur ini mengawali materi dengan pemutaran film kartun tentang isu management konflik. "Kita tidak bisa menghindari konflik. Karena konflik adalah hidup itu sendiri. Begitu pula pola relasi KPU-Bawaslu tidak jarang benturan dan terjebak pada konflik. Tetapi selama kita dapat mengelola konflik tersebut secara positif dan produktif. Maka konflik justru akan menguatkan kelembagaan kita". Jelas Gogot dengan mimik muka agak serius.

Sementara itu Divisi Sosdiklih Parmas KPU kabupaten Situbondo yang juga hadir dalam forum tersebut mengatakan bahwa KPU-Bawaslu sebagai lembaga penyelenggara Pemilu harus memiliki pola relasi sinergis namun tetap proporsional sebagaimana diamanatkan dalam regulasi kepemiluan. "Meminjam istilah Jurgen Habarmas KPU-Bawaslu mestinya mengembangkan pola komunikasi negosiasi-kritis sehingga tercipta keseimbangan. Dengan demikian proses demokrasi elektoral akan berjalan sehat". Ungkapnya dengan sedikit berteori. (Nw)

 

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 65 kali